Hakikat Manajemen Kelas

Pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas bertujuan menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam kelas. Agar dapat mengelola kelas secara efektif perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu,yang dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru (2) Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu pada waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok (3) Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku masing-masing individu dalam kelompok itu (4) Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota (5) Praktik guru waktu belajar cendrung terpusat pada hubungan guru dan siswa.

Banjarnegara

batangkab

purwokertokab

blorakab

boyolalikab

cilacapkab

brebeskab

demakkab

grobogankab

jeparakab

karanganyarkab

kebumenkab

kendalkab

klatenkab

kuduskab

magelangkab

patikab

pekalongankab

pemalangkab

purbalinggakab

Cytotec

Cytotec

Obat Aborsi

Obat Aborsi

Obat Penggugur kandungan

Obat Penggugur kandungan

Cara Menggugurkan kandungan

Cara Menggugurkan kandungan

Gastrul

Gastrul

Obat Menggugurkan Kandungan

Obat Menggugurkan Kandungan

Jual Cytotec

Jual Cytotec

Jateng

Adanya manajemen kelas diharapkan dapat membantu proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Menurut Ahmad dalam Hilali tujuan manajemen kelas adalah sebagai berikut:

  1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan  belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
  2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
  3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
  4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.

Prinsip Manajemen Kelas

Terdapat factor Eksternal dan factor internalyang dapat mempengarauhi manajemen kelas. Faktor internal berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku yang berhubungan dengan anak-anak. Kepribadian anak dengan ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan anak berbeda dari anak lainnya sacara individual. Perbedaan sacara individual ini dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis. Faktor eksternal anak terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan anak, pengelompokan anak, jumlah anak, dan sebagainya. Masalah jumlah anak di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah anak di kelas, misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik.

Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam manajemen kelas dapat dipergunakan prinsip-prinsip manajemen kelas sebagai berikut.

  1. Hangat dan Antusias
  2. Tantangan
  3. Bervariasi
  4. Keluwesan
  5. Penekanan pada Hal-Hal yang Positif
  6. Penanaman Disiplin Diri

Kedudukan Guru Dalam Manajemen Kelas

Peran guru dalam mengelola kelas sangat penting kaitanya dalam terjapainya pembelajaran yang ada pada anak usia dini sangat dibutuhkan untuk menjaga ketertarikan mereka belajar disekolah. Adanya berbagai macam strategi pembelajaran, perencanaan pembelajaran, teknik pembelajaran, metode pembelajaran dll, merupakan unsur yang harus diperhatikan oleh guru yang masuk dalam dimensi manajemen kelas untuk merencanakan dan membuat sebuah proses pembelajaran menjadi menarik.

Guru harus memberi arah yang efektif dan mendalam, perilaku tumpang tindih, gerakan manajemen, dan grup fokus. Sebuah iklim kelas positif yang mendukung harus didirikan dan gangguan minor harus terhalang, diperiksa untuk menghindari terjadinya tingkah laku buruk kembali, dan perilaku yang baik diperkuat. Mengadakan pertemuan kelas reguler. Ini memberikan peserta didik kesempatan untuk pemecahan masalah; dapat membantu menciptakan komunitas pembelajaran demokrasi yang peduli dan positif. Berbagai pilihan strategi dan metode pengajaran guru, membuat guru mahir dalam menggunakan keterampilan instruksional dasar untuk memungkinkan membantu bagi semua peserta didik untuk berhasil. Ajarkan prosedur dan rutinitas, peserta didik perlu mengetahui dan mengamati prosedur yang memungkinkan proses pembelajaran mengalir lancar dengan minimal keterlambatan waktu tugas. rencana pembelajaran memastikan bahwa bahan siap dan waktu transisi mengalir dengan lembut. Memperjelas apa yang diharapkan tentang prilaku apa yang boleh dan tidak.

Setting Dalam Manajemen Kelas

Proses pembelajaran yang efektif bagi anak usia TK akan dapat diwujudkan jika dilaksanakan pada suatu lingkungan yang mampu memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan lingkungan tersebut secara produktif. Dalam upaya mewujudkan hal ini guru hendaknya terampil dalam menata lingkungan belajar yang kondusif bagi anak untuk melaksanakan aktivitasbelajarnya. Hal ini dapat dilakukan guru melalui kegiatan pengelolaan kelas. Dengan perkataan lain kegiatan pembelajaran yang efektif memerlukan pengelolaan kelas yang baik sehingga anak-anak merasa senang, gembira, aman, dan memiliki kebebasan untuk melakukan aktivitas belajar yang diminatinya.

Kelas yang baik merupakan lingkungan belajar yang bersifat menantang dan merangsang anak untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan kepada anak dalam mencapai tujuan belajarnya. Oleh karena itu guru sebagai pengelola kelas yang sekaligus pengelola lingkungan belajar anak, harus mempu menggunakan pengetahuan tentang teori belajar dan dapat memahamai anak debngan segala aspek perkembangannya sehingga memungkinkan terciptanyasituasi pembelajaran yang kondusif.

Proses belajar akan terjadi pada diri anak melalui pengalaman yang diperolehnya dari lingkungan. Dengan demikian kelas sebagai salah satu lingkungan belajar bagi anak di sekolah perlu dikelola dengan baik karena dapat meningkatkan minat dan keseriusan anak dalam belajar sehingga memungkinkan anak dapat melibatkan diri dalam berbagai aktivitas belajar yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal.

Hal ini menunjukan bahwa bagaimanapun baiknya guru membuat persipan perencanaan yang dirancang untuk kegiatan pembelajaran, proses pembelajaran sepertinya akan tak berjalan dengan baik jika segala sesuatu yang diberikan kepada anak berlangsung dalam suatu ruangan kelas yang tidak mendukung dan tidak dikelola dengan baik. Menyusun perencanaan yang seksama dan bijaksana terhadap langkah-langkah yang akan dilakukan untuk pengelolaan kelas merupakan langkah permulaan yang amat penting dalam mewujudkan proses pembelajaran yang efektif.

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, faktor guru sebagai pengelola proses belajar mempunyai peran penting. Alasannya adalah karena semua aktivitas pembelajaran dirancang dan dilaksanakan oleh guru. Implementasi rancangan pembelajaran yang dibuat guru akan diterapkan di kelas dengan cara membangun interaksi dengan anak-anak yang ditujukan untuk membantuperkembangan anak ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, di samping guru, anak juga merupakan faktor penting yang dapat mempengharuhi situasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Explore More

TIGA RANAH ONTOLOGI ILMU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Dalam Permendikbud No 84 Tahun2014 dijelaskan bahwa PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan untuk membantu pertumbuhan dan

Learning Revolution Pendidikan Anak Usia Dini

Belajar dalam Learning Revolution menurut Dryden dan Vos dianggap sebagai hal yang mengasikkan dan menyenangkan sepanjang hidup manusia tanpa terkait oleh system yang meniadakan kebebasan dengan peraturan yang mesti dipenuhi.

Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini

Asesmen merupakan kegiatan harian guru, yang ia laksanakan setiap hari, hari demi hari selama proses pembelajaran berlangsung. Tidak ada bentuk tanggungjawab guru lainnya yang lebih penting dibandingkan dengan melakukan asesmen