Zone of Proximal Development: Vygotksy

Vygotksy mengatakan bahwa bahasa merupakan komponen dari budaya yang menjembatani anak dalam mempelajari lingkungannya. Bahasa asalah salah satukomponen Budaya, dimana anak belajar dari lingkungan melalui Bahasa. Bahasa adalah ragam kata dan symbol yang berfungsi sebagai peranti budaya dan peran mereka dalam pekembangan proses mental manusia yang unik yang ia sebut dengan fungsi mental yang lebih tinggi (Vygotsky 1997).  Dalam arti, bahwa seorang manusia, jika mampu menggunakan Bahasa yang dapat dipahami, berarti ia sedang menggunakan piranti tingkat tingginya sebagai manusia. Hal ini ketika ia berbahasa, konsep kongintif yang dimiliki sedang bekerja untuk menerimalah dan mengeluarkan Bahasa dan inilah yang membedakan antara ia dengan hewan.

Vygotsky (1978) percaya bahwa bahasa menyajikan pengalaman bersama yang diperlukan untuk membangun perkembangan kognitif. Vygotsky percaya bahwa berbicara diperlukan untuk memperjelas poin-poin penting, tetapi juga bahwa berbicara dengan orang lain membantu kita untuk belajar lebih banyak tentang komunikasi. Guru dapat belajar banyak dengan mengamati percakapan anak-anak. Ini dapat membantu kita menemukan apa yang anak-anak tahu dan apa yang mereka masih bingung.

Terdapat 3 konsep penting yang di gagas oleh Vygotsky (Berk & Winsler, 1995) terkait pendekatanya dalam pembelajaran;

  1. Hukum genetik tentang perkembangan (genetic law of development)
    Setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melewati dua aturan: tataran social lingkungannya dan tataran psikologis yang ada pada dirinya.
    1. perkembangan proksimal (zone of proximal development)
      Perkembangan kemampuan seseorang dapat dibedakan dalam dua tingkat : tingkat perkembangan actual yang tampak dari kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan masalah secara mandiri, dan tingkat perkembangan potensial yang tampak dari kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa.Salah satu konsep yang paling penting dari teori Vygotsky adalah zona perkembangan proksimal atau ZPD. Vygotsky mendefinisikan ini sebagai jarak antara tugas yang paling sulit yang seorang anak dapat lakukan sendiri dan tugas yang paling sulit yang seorang anak bisa lakukan dengan bantuan. Santrock mengatakan bahwa ZPD adalah Batasan antara kemampuan memecahkan sendiri dengan bantuan orang lain atau didefinisikan sebagai rentang tugas-tugas yang terlalu sulit bagi anak untuk dikuasai sendiri namun dapat dipelajari melalui bimbingan dan bantuan dari orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil.
    1. Mediasi atau mediator yang diperankan lewat tanda maupun lambing adalah kunci utama memahami proses-proses sosial dan psikologis. Makanya, jika dikaji lebih mendalam teori perkembangan kognitif vygotsky akan ditemukan dua jenis mediasi. Media metakognitif dan mediasi kognitif.
      Media metakognitif adalah penggunaan alat-alat semiotic yang bertujuan untuk melakukan self regalution (pengaturan diri) yang mencakum: self planning, self monitoring, self chechikng dan self evaluation. Media ini berkembang dalam komunikasi antar pribadi.
      Sedang media kognitif adalah penggunaan alat-alat kognitif untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengetahuan tertentu. Sehingga, media ini bisa berhubungan konsep spontan (yang bisa salah) dan konsep ilmiah (yang lebih terjamin kebenarannya).

Secara teknis, implementasi pendekatan kurikulum Vygotsky ini dapat dilihat pada 3 pokok sub bab:

  1. Conten Of Program Vygotsky
scaffolding

                        Gambar 3.2 Konsep ZPD Vygotsky.

Vygotsky mengisyaratkan bahwa perkembangan kognisi yang ada pada anak dan kemampuanya dalam menggunakan pikiran adalah untuk mengendalikan tindakan anak itu sendiri terlebih dahulu,sementara itu perkembangan kognisi dan kemampuan berpikir ini berhubungan dengan penguasaan sistem komunikasi. budaya dan kemudian belajar mengguanakan sistem komunikasi ini untuk mengatur proses pemikiran kita sendiri. Jadi sebelum kita memahami konsep inti dari Vygotsky tentang ZPD kita harus memahami terlebih dahulu bagaimana konsep pengendalian diri (regulasi-diri) dan privatespeech yang dilakukan oleh anak itu sendiri. Terdapat dua tahapan yang harus diperhatikan pada regulasi diri anak terkait dengan kemampuan pengendaliannya (slavin, 2011);

  1. Tahap pertama pada perkembangan pengaturan diri dan pemikiran mandiri ialah mempelajari bahwa tindakan dan suara mempunyai makna
    1. Tahap kedua pada perkembangan struktur internal dan pengaturan diri melibatkan praktik
    1. Tahap ketiga adalah melibatkan pengguanaan tanda  untuk berpikir dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain.

Sementara itu private speechadalah mekanisme yang ditekankan Vygotsky untuk mengubah pengetahuan bersama menjadi pengetahuan pribadi (slavin, 2011). Jadi ketika anak berinteraksi dengan lingkungan umum segala percakapan atau komunikasi yang dilakukan oleh anak dan lingkungan secara tidak langsung kemampuan ini akan muncul dengan sendirinya.

Gambar 3.1 Activity For Development (ZPD) Vygotsky

Vygotsky percaya bahwa seorang anak yang sedang belajar konsep baru bisa mendapat manfaat dari interaksi dengan guru atau teman sekelasnya.Hal ini karena ZPD memiliki dua batas dari setiap kemampuan anak dalam menyelesaikan tugas.Vygotsky membedakan antara actual development dan potensial development pada anak.Actual development, atau batas bawah ditentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau guru.Potensial development, atau batas atas, yakni ketika membedakan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya (santrock, 2012). Oleh karenanya interaksi sosial adalah salah satu cara agar anak dapat mengembangkan kemampuan adaptifnya sekaligus membantu anak untuk memecahkan masalah yang di hadapi anak berkenaan dengan tugas yang diberikan oleh guru. Pendekatan Vygotsky juga telah membantu guru untuk melihat bahwa anak-anak belajar tidak hanya dengan melakukan, tetapi juga dengan berbicara, bekerja dengan teman-teman, dan bertahan pada suatu tugas sampai mereka “memahaminya” (Bodrova & Leong). Untuk mendukung pembelajaran sosial anak-anak, guru dapat memberikan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk membantu satu sama lain, atau untuk bekerja sama dalam proyek-proyek pilihan mereka.

Pada konsep ZDP ini terdapat scaffoding atau petanggaan yang dimaknai sebagai bantuan yang disediakan lingkungan baik itu teman, guru, ataupun orang tua yang lebih kompeten. Konsep scaffodingini pada dasarnya adalah untuk membantu anak yang tidak mampu memenuhi tugas perkembangan yang kemudian dibantu oleh lingkungan.

  • Activity For DevelopmentVygotsky

               Guru dapat menggunakan informasi tentang zona perkembangan proksimal Vygotsky ketika mengorganisasikan kegiatan diruang kelas dengan cara berikut:

  1. Pengajaran dapat direncanakan agar dapat menyediakan praktik dalam zona perkembangan proksimal bagi masing-masing anak atau kelompok anak. misalnya, isyarat dan bisikan yang membantu anak selama pra-penilaian dapat menjadi dasar bagi kegiatan pengajaran.
  2. Kegiatan pembelajaran kooperatif dapat direncanakan bersama kelompok-kelompok anak pada tingkat yang berbeda yang dapat membantu belajar satu sama lain.
  3. Pertanggaan menyediakan isyarat dan bisikan pada tingkat yang berbeda. dalam pertanggaan, orang dewasa tidak menyerdehanakan tugas, melainkan peran pelajar disederhanakan “melalui campur tangan gurunya secara bertahap”.
    1. Classroom Management

Terdapat dua implikasi utama teori Vygotsky dalam pendidikan. Pertama, dikehendakinya setting kelas berbentuk pembelajaran kooperatifantar kelompok-kelompok siswa dengan kemampuan yang berbeda, sehingga siswa dapat berinteraksi dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif di dalam daerah pengembangan terdekat/proksimal masing-masing.Kedua, pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran menekankan perancahan (scaffolding). Dengan scaffolding, semakin lama siswa semakin dapat mengambil tanggung jawab untuk pembelajarannya sendiri.

  1. Pengelolaan pembelajaran

Interaksi sosial individu dengan lingkungannya sengat mempengaruhi perkembangan belajar seseorang, sehingga perkemkembangan sifat-sifat dan jenis manusia akan dipengaruhi oleh kedua unsur tersebut. Menurut Vygotsky peserta didik melaksanakan aktivitas belajar melalui interaksi dengan orang dewasa dan teman sejawat yang mempunyai kemampuan lebih. Interaksi sosial ini memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual peserta didik.

  • Pemberian bimbingan

Menurut Vygotsky, tujuan belajar akan tercapai dengan belajar menyelesaikan tugas-tugas yang belum dipelajari tetapi tugas-tugas tersebut masih berada dalam daerah perkembangan terdekat mereka, yaitu tugas-tugas yang terletak di atas peringkat perkembangannya. Menurut Vygotsky, pada saat peserta didik melaksanakan aktivitas di dalam daerah perkembangan terdekat mereka, tugas yang tidak dapat diselesaikan sendiri akan dapat mereka selesaikan dengan bimbingan atau bantuan orang lain.

Daftar Pustaka

Jaipul L. Roopnarine dan James E. Johnson, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Berbagai Pandangan Ed. Kelima, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 244

Vygotsky, Lev. Mind in society. Ed. Michael Cole et al.(Cambridge, MA: Harvard University Press1978)

L. E., Berk, and A. Winsler,  Scaffolding children’s learning: Vygotsky and early childhood education, (Washington, DC: National Association for the Education of Young Children, 1995)

Jhon W. Santrock, Life Span Development, Ed. Ketigabelas Jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 2012) , h. 253

Slavin. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. (Jakarta Barat: PT Indeks Permata Puri Media, 2011). h. 58

Jhon W. Santrock, Perkembangan Anak Jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 264

Bodrova, E., and D. J. Leong.Tools of the mind.( Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall,1996)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *